Lab Klinik Prodia Gelar Seminar Kanker Serviks dan Pencegahannya

ket foto: Para pembicara seminar nasional tentang kanker serviks yang digelar Lab Klinik Prodia di Semarang (foto dok)

SEMARANG (kampussemarang.com)- Laboratorium Klinik Prodia menggelar seminar nasional kesehatan wanita ‘Keep Strong, Stay Healthy Kanker Serviks dan Kanker Ovarium’ di Pesonna Hotel Semarang, Sabtu (28/04/2018) dengan pembicara Dr dr HT Mirza Iskandar SpOG (K) Onk dan dr Dyah Prahesti dari Laboratorium Klinik Prodia serta moderator dr Meita Hendrianingtyas SpPK MSi Med.

“Kanker serviks atau kanker leher rahim merupakan salah satu jenis kanker yang paling banyak ditemui pada wanita di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Meski bersifat mematikan, namun kanker serviks bisa dikendalikan dengan peluang keberhasilan yang cukup baik terlebih bila bisa dideteksi sejak awal. Juga, pola hidup sehat menjadi salah satu kunci dalam pencegahan kanker serviks,” papar Dr dr HT Mirza Iskandar.

Menurut Dr dr HT Mirza Iskandar, deteksi dini kanker serviks sangat penting untuk tindakan preventif. Namun saat ini masih banyak kaum perempuan yang mengabaikan deteksi dini sehingga tahu tahu terdeteksi kanker jenis ini pada kondisi yang sudah stadium lanjut. Jika dulu kanker serviks menyerang perempuan usia 45 tahun keatas tetapi sekarang upada usia 35 tahun perempuan bisa terserang. Data menunjukkan pula saat ini setiap satu jam, ada satu perempuan meninggal karena kanker serviks di Indonesia. Sehingga pencegahan dini sangat diperlukan sebab semakin awal mendeteksi kanker serviks, maka semakin besar peluang untuk sembuh.

Selain deteksi dini dengan pemeriksaan media, papar Dr dr HT Mirza Iskandar, perempuan juga harus bisa mengantisipasi sendiri dengan menjaga organ reproduksi dan perilaku seksual serta pola hidup seimbang. Karena kanker serviks tidak cukup hanya dengan diketahui penyebabnya dan risikonya tetapi juga harus dilawan. Cara melawannya dengan melakukan tindakan-tindakan preventif untuk mencegahnya.

Data dari World Health Organization (WHO) menunjukkan kanker serviks menjadi salah satu penyakit mematikan dengan angka kejadian tinggi. Setiap tahun tidak kurang dari 15 ribu kasus kanker serviks terjadi di Indonesia dan per hari terdapat 40 wanita yang terdiagnosis kanker serviks, dan 20 wanita di antaranya meninggal karena pernyakit tersebut. Pada tahun 2016 terdapat 17,8 juta jiwa penderita kanker serviks, dan meningkat menjadi 21,7 juta jiwa di tahun 2017. Jumlah tersebut menempatkan Indonesia sebagai negara tertinggi kedua di dunia daIam kasus penderita kanker serviks. Diperkirakan, jika tidak dilakukan pencegahan maka pada tahun 2030 penderita kanker serviks di Indonesia akan meningkat tujuh kali lipat.

Kondisi yang memprihatinkan tersebut mendorong dilakukannya seminar dengan membahas seputar patofisiologi kanker serviks dan ovarium, faktor risiko, pencegahan dan diagnosis dan pengeIolaan termasuk nutrisi. Selain itu, juga ditampilkan testimoni Survivor Cancer dari Cancer Information and Support Center (CISC) Semarang. Pada seminar ini disampaikan pula kalau kesadaran kaum wanita dalam melakukan deteksi dini kanker servik, relatif masih rendah. Di Jateng, angkanya baru mencapai 11 persen. Lebih jauh, Dr dr HT Mirza yang juga dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi RSUP Dr Kariadi Semarang ini menjelaskan di Semarang ditemukan 300 sampai 400 kasus baru kanker serviks setiap bulannya.

Sedangkan Dr Dyah Prahesti, dokter dari Prodia, menambahkan selain melakukan pemeriksaan laboratorium dan vaksinasi, ada beberapa Iangkah pencegahan yang dapat dilakukan para wanita agar terhindar dari kanker serviks. Di antaranya pola hidup yang seimbang, menjaga pola makan seimbang, perbanyak sayur dan buah.

“Kurangi makanan cepat saji. Lakukan vaksin human papillomavirus (HPV) sejak dini, khususnya bagi mereka yang sudah pernah melakukan hubungan seksual. Rutin melakukan pemeriksaan laboratorium, juga dapat menjadi alternatif agar terhindar dari kanker serviks,” tandasnya.

Sementara itu pula Marketing Communications Manager PT Prodia Widyahusada Tbk Reskia Dwi Lestari menyatakan tingginya angka penderita kanker serviks menjadi pertimbangan khusus Prodia dalam mendukung para wanita untuk melakukan tindakan preventif pencegahan kanker serviks.

“Prodia merasa sangat penting untuk memberikan edukasi kepada masyarakat, khususnya para wanita agar muIai melakukan tindakan pencegahan sehingga terhindar dari kanker serviks. Tidak hanya itu, Prodia juga menghadirkan produk dan Iayanan khusus seperti pemeriksaan Pap Smear dan HPV DNA, dalam mendeteksi dini penyakit tersebut,” ujarnya. Pihaknya berharap, kegiatan seminar nasional bersama Prodia dengan tema kanker serviks dapat menambah wawasan para wanita akan bahaya penyakit tersebut. Diharapkan dengan edukasi ini, para wanita dapat sejak dini melakukan tindakan preventif sehingga terhidar dari risiko yang Iebih buruk.

Hal senada juga disampaikan Regional Head Prodia Jateng – DIY Endang Hariani. Menurutnya seminar dilakukan untuk membantu pemerintah dan menyadarkan masyarakat tentang bahaya kanker serviks. “Prodia ingin berperan serta, dalam melakukan edukasi pola hidup sehat terhadap organ reproduksi perempuan, sehingga bisa terbebas dari kanker serviks,” ujar Endang Hariani. (Ks01)

ket foto: Dr dr HT Mirza Iskandar SpOG (K) Onk saat paparan materi seminar (Foto dok).

About Admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

x

Check Also

Dies Natalis ke 54 UIN Walisongo, Menag: Pentingnya Merawat Kerukunan 

SEMARANG (kampussemarang.com)- Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang menggelar sidang senat terbuka dalam rangka Dies ...