Perlu Perhatian: Toilet Gratis di Rest Area Toll Kurang Terawat, Lebih Baik Berbayar

                        Oleh : Muslimah, S.Si, MM, Apt (Dosen Fak. Kedokteran UNIMUS

                       dan Mahasiswa S3 Ilmu Farmasi UGM) : Email  : muslimah@unimus.ac.id

 

PEMBANGUNAN jalan tol merupakan salah satu bentuk usaha pemerintah dalam memudahkan masyarakat di Indonesia untuk bisa melakukan mobilitas mereka baik dalam hal ekonomi maupun sosial dengan baik dan cepat. Jalan tol merupakan proyek yang digadang-gadang pemerintah dapat mengurai kemacetan sampai dapat menjadi sumber pemasukan kas negara. Pada saat kita bepergian ke luar kota jalur utama yang kita pilih adalah jalur tol.

Kebutuhan toilet di rest area menjadi hal yang pokok saat kita rehat disni. Sayang kebersihan toilet gratis ini kadang tidak terawat dengan macetnya kran air, kotornya toilet dengan sampah berserakan, lantai  licin dan bau pesing yang menyengat. Hal ini sudah berlangsung bertahun tahun  sejak awal jalan tol diresmikan oleh pemerintahan Jokowi 2014 sampai dengan sekarang. Sayang sekali pembangunan jalan tol yang sudah banyak menelan biaya terciderai namanya karena toilet yang tidak terawat.

Pada tahun  2017 pengusaha usul toilet rest area tol dibagi gratis dan berbayar, tarif Rp 2.000/pakai. Asosiasi Pengusaha Rest Area Indonesia (Aprestindo) tengah mengajukan usulan agar toilet di dalam tempat peristirahatan atau rest area tol bisa dikelompokkan menjadi dua kategori, yakni toilet gratis dan toilet berbayar. Toilet berbayar akan dikenai biaya Rp2.000 untuk sekali masuk karena menawarkan fasilitas yang lebih baik dan secara kebersihan tempat pun lebih terjaga dan ada fasilitas tambahan, misalkan tersedianya sabun dan hairdryer. Kebersihan lebih baik, air mengalir lancer, aroma toilet wangi dan material toiletnya juga pasti lebih baik, Usulan terkait pengadaan toilet berbayar ini lantaran ramainya keluhan pengguna terkait pengelolaan toilet gratis di rest area yang kerap terjadi kerusakan. Terlebih biaya pengurusannya pun seperti pengadaan air dan biaya lain lain juga tidak murah. Pada pengelolaan toilet tol berdasarkan pengalaman hampir setiap hari ada kerusakan. Lokasi toilet berbayar pun masih menunggu apakah bersebelahan dengan toilet gratis. Semua usulan di atas masih menunggu perizinan dari Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Sementara kondisi toilet tol makin kotor dan tidak terawat, akibat menunggu keputusan pemerintah. Sementara penggunaan toilet sudah menjadi kebutuhan vital pada saat kita di rest area.

Berbeda debfab pengelolan toilet di SPBU, pengelolaan toilet sangat bagus di SPBU dengan dipasang satu orang untuk menjaga kebersihan toilet dengan menarik Rp. 2.000 bagi pengguna. Hal ini terjadi bukan di SPBU jalan tol melainkan di jalan non to/jalan biasa. Harusnya pihak manajemen jalan tol bisa mencontoh hal baik ini. Hasil survei yang di lakukan penulis dengan menanyai petugas penjaga toilet di SPBU sangat menguntungkan dan konsumen menjadi nyaman dengan toilet yang bersih higienis, apalagi saat ini di era Pandemi COVID 2019. Ingat SPBU di Tegal yang memecahkan rekor MURI dengan toilet terbanyak, sehari bisa ratusan ribu pemasukannnya bahkan kadang lebih dari itu. Intinya jika mau toilet berbayar akan didapat win win solution (baik pengelola toilet maupun pengguna/konsumen sama sama diuntungkan). Toilet yang kotor menjadi sumber penyakit bagi tubuh kita. Salah satunya kran yang macet atau debit air sangat sedikit akibatnya pada saat kita BAB kotoran masih ada  yang menempel di tubuh kita menjadikan kulit gatal, alergi dan penyakit lainnya.

Gambar toilet diatas penulis ambil pada saat perjalanan dari Semarang ke Brebes disalah satu rest area. Dalam rangka menjaga kebersihan dan higienitas toilet sedikit saran dan usul yang ditujukan bagi instansi terkait sebagai berikut :

  1. Menerapkan toilet berbayar Rp. 2.000/pakai. Konsumen dengan ihklas akan membayar dengan fasilitas toilet yang bersih dan harum.
  2. Perlu adanya satu orang dengan shift 24 jam dan di gaji dengan hasil dari toilet berbayar, sehingga kebersihan dan keharuman toilet akan terjaga terus selama 24 jam. Kebiasaan orang Indonesia jika tidak ada yang menjaga maka mereka juga tidak akan membayar. Hal ini menunjukkan rasa disiplin di kalangan masyarakat kita masih harus ditunggui dan diawasi.
  3. Perlu secepatnya segera di putuskan oleh pemerintah mengeluarkan kebijakan terkait hal ini untuk semua toilet rest area dimanapun berada dan terutama saat ini kita masuk Pandemi COVID 19 yang harus selalu menjaga kebersihan.
  4. Toilet gratis ditiadakan sehingga orang akan bersedia membayar jika fasilitas yang ditawarkan juga memadai dan menyenangkan.

Demikian sedikit saran penulis bagi intansi terkait agar secepatnya toilet gratis diubah menjadi toilet berbayar, agar pengguna toilet rest area jalan tol merasa nyaman dan higienis pada saat di toilet.****

Muslimah SSi MM Apt

About Admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

x

Check Also

Asupan Dengan Gizi Seimbang, Anemia Remaja Tumbang, Bangsa Tenang

  Opini Oleh: Dr Sufiati Bintanah SKM MSi Kepala Pusat Studi Gizi dan Pangan Halal ...