SEMARANG (kampussemarang.com)- Banyak UMKM terutama yang berskala rumah tangga belum melakukan pengeloaan keuangan secara baik sehingga berpotensi menghambat pengembangan usaha mereka.
Kondisi ini membuat Ridlo, mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang (Jurusan Hukum Keluarga Islam Fakultas Syariah dan Hukum) ingin membantu pengelolaan keuangan UMKM sekitar dirinya tinggal, di Kelurahan Kedungmundu Kecamatan Tembalang Kota Semarang agar bisa sukses mengelola UMKM. Karena Ridlo bukan dari jurusan dengan latar belakang ekonomi maka dirinya-pun menggandeng Fitriani (Wisudawan Terbaik Prodi Akuntansi Unimus 2020).
“Kami melakukan sosialisasi pengelolaan keuangan di UMKM terkait pemberian buku kas keuangan dan sosialisasi penghitungan keuangan warung. Kegiatan ini bentuk kepedulian karena tidak semua pemilik UMKM mengelola keuangan usahanya dengan baik. Akibatnya UMKM berpotensi tidak mengalami perkembangan dengan baik. Meskipun kegiatan ini sederhana, tetapi penting bagi mereka. Beberapa kali saya survei ke UMKM sekitar kami, mereka tidak mengatur keuangannya dengan baik, bahkan ada yang sama sekali tidak menulis pemasukan dan pengeluarannya. Ketika saya tanyakan keuntungan perbulannya, mereka tidak tahu. Jika ini diteruskan, bisa jadi usaha mereka tidak berkembang,” ujar Ridlo kepada pers Rabu (18/11/2020).
Fitriani mengungkapkan kalau sosialisasi ini sangat diperlukan agar memudahkan pemilik usaha dalam mengelola keuangannya. Meskipun beberapa usaha sebenarnya sudah menyadari pentingnya pencatatan dengan kreasinya masing-masing, tetapi perlu dibuat lebih rapi dan sistematis agar memudahkan dalam pemantauan sebuah usaha.
Salah satu pemilik UMKM di bidang kelontong `(pulsa, alat tulis, dan perabotan rumah tangga), Shofi, menyatakan apresiasi pada Ridlo dan Fitriani serta UIN Walisongo atas bantuan sosialisasi pengelolaan keuangannya. Dengan sosialisasi ini dirinya merasa terbantu dan mendapatkan hal baru dalam pengelolaan usahanya.
“Sebelumnya sudah saya catat di setiap transaksi penjualan namun sosialisasi ini saya mendapatkan pelajaran baru. Dari situ laba yang didapatkan akan terlihat jelas karena pencatatannya lebih rinci dan detail” tuturnya. (ks01)