Sudah Optimalkan IMD di Indonesia? Inilah Beberapa faktanya.

ket Foto: Suhariyati (foto dok)

 

OPINI

Oleh: Suhariyati

(Mahasiswa S1 Kebidanan Fakultas Kedokteran Unissula Semarang)

 

SEMARANG (kampussemarang.com)- Air susu ibu (ASI) merupakan makanan terbaik bagi bayi, karena di dalam ASI terdapat banyak kandungan gizi yang sangat bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi.

Berdasarkan sebuah penelitian menunjukkan apabila bayi diberikan ASI segera setelah lahir hingga 1 jam disebut dengan IMD, dapat mengurangi angka kematian bayi sebesar 8%, dan dapat meningkatkan  suksesnya pemberian ASI  secara eksklusif dan berkelanjutan hingga 2 tahun ke depan.

IMD (Inisiasi Menyusu Dini) merupakan pemberian ASI segera selama 1 jam kepada bayi setelah bayi dilahirkan. Caranya, bayi mencari  puting dan menyusu dengan sendirinya kepada ibu. Cakupan IMD menurut Riskesdes pada tahun 2010 sejumlah 29,3% dan tahun 2013 menjadi 34,5%. Hal ini menunjukkan bahwa adanya kenaikan jumlah persentase pemberian IMD di Indonesia, dengan menunjukkan kenaikan kurang lebih 5%. Walaupun meningkat 5%, tetapi IMD di Indonesia masih di bawah standar dari negara-negara Asia Tenggara seperti Myanmar 76%, Thailand 50%, dan Filipina 54% pada tahun 2013. Pada fenomenanya, kebanyakan di Indonesia IMD dilakukan hanya sebagai formalitas saja, yang mana IMD dilakukan namun tidak berdasarkan prosedur. Misalnya, setelah bayi lahir bayi dibersihkan dahulu, ditimbang dan dilakukan pengukuran lainnya, dibedong dan baru diletakkan di dada ibu, atau bayi yang setelah lahir langsung diletakkan di dada ibu, namun hanya di letakkan beberapa menit saja.

Fenomena lainnya seringkali Ibu enggan memberikan ASI pertamanya karena mereka menganggap bahwa ASI yang keluar pertama tidak layak untuk dikonsumsikan kepada bayi mereka karena menganggap ASI basi. Ditambah lagi dengan faktor keluarga yang kurang mendukung misalnya ketika bayi diletakkan di dada ibu sebelum waktunya sudah digendong-gendong keluarganya. Ditambah lagi dengan faktor kelelahan pasca persalinan membuat ibu menunda untuk memberikan ASI segera setelah lahir. Hal-hal seperti itu yang membuat IMD tidak efektif. Di sini menunjukkan betapa pentingnya edukasi dan kesadaran dari tenaga kesehatan maupun keluarga itu sendiri dalam mensukseskan program IMD.

Namun ada sebuah penelitian di salah satu rumah sakit menunjukkan bahwa tenaga kesehataan yang bekerja di sana sangat mendukung penerapan IMD itu.  Artinya tenaga kesehatan di sana benar-benar melakukan dan menerapkan IMD dengan prosedur yang benar, ditandai dengan bayi diletakkan di dada ibu segera setelah lahir selama 1 jam penuh, antara kulit ibu dan bayi saling bersentuhan. Dan tenaga kesehatan di sana juga memberikan edukasi kepada ibu dan keluarga tentang IMD dan manfaatnya.

Manfaat IMD ini ternyata banyak sekali, beberapa di antaranya adalah pada saat IMD adanya proses bayi menelan bakteri baik dari kulit ibu sejanjutnya akan membentuk koloni pada usus bayi sebagai perlindungan diri membentuk sistem kekebalan tubuh. IMD dapat mencegah terjadinya pendarahan pada ibu pasca melahirkan, karena terdapat proses bayi menendang-nendang perut ibu sehingga merangsang rahim untuk berkontraksi. Selain itu hisapan bayi pada payudara ibu dapat merangsang sebuah hormon yang bernama oksitosin. yang mana, hormon inipun dapat berpengaruh pada kontraksi rahim untuk mencegah kehilangan darah terlalu banyak setelah melahirkan. IMD juga dapat meningkatkan bounding attachman (Ikatan kasih sayang) antara ibu dan bayi, serta membuat bayi tenang berada di dada ibu.

Dengan mempertimbangkan banyak sekali manfaatnya, sebaiknya tenaga kesehatan sebagai fasilitator, memfasilitasi dilakukannya IMD sesuai dengan prosedur. Diharapkan jika bayi-bayi mendapatkan IMD maka akan sukses untuk pemberian ASI eksklusif ke depannya tujuannya untuk menciptakan generasi penerus bangsa yang berkualitas.***

About Admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

x

Check Also

Dies Natalis ke 54 UIN Walisongo, Menag: Pentingnya Merawat Kerukunan 

SEMARANG (kampussemarang.com)- Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang menggelar sidang senat terbuka dalam rangka Dies ...