Mobil Listrik Perlu Segera Masuk Kurikulum SMK

SEMARANG (kampussemarang.com)- Dalam rangka mendukung pemerintah mengembangkan mobil listrik, maka SDM yang menguasai teknologi mobil listrik perlu disiapkan mulai dari sekarang.

Penyiapan SDM tersebut perlu dilakukan dari tingkat sekolah menengah sampai perguruan tinggi seraya memperhatikan pengembangan mobil listrik di Indonesia jangan sampai menggunakan tenaga kerja asing. Banyak SDM Indonesia yang dibutuhkan dalam rangka mengembangkan mobil listrik. Ketika sudah digunakan mobil listrik juga perlu perawatan, penjualan, dan lain-lain. Sehingga perlu SDM yang menopang dari hulu ke hilir.

Pakar sekolah kejuruan Dr Wirawan Sumbodo MT yang juga dosen Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang (Unnes) kepada pers di Semarang, Kamis (7/1/2021) menyampaikan Indonesia perlu segera melakukan pengembangan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan industri. Mobil listrik perlu masuk kurikulum pendidikan, baik pendidikan menengah maupun pendidikan tinggi. Cara ini bisa mendukung proyek mobil listrik secara nasional.

“Oleh karena itu dunia pendidikan di Indonesia harus bersatu padu menyiapkan SDM untuk mengembangkan mobil listrik dari desain, produksi sampai pelayanan purna jualnya (after sales servis). Bila dunia pendidikan tidak menyiapkan SDM mobil listrik dari sekarang, Indonesia akan kedatangan tenaga asing untuk pengembangan mobil listriknya” ujar Wirawan Sumbodo yang juga Wakil Dekan III Fakultas Teknik Unnes.

Menurutnya pula, penyiapan SDM mobil listrik dapat dimulai dari kurikulumnya. Prodi terkait mobil listrik perlu bermitra dengan industri mobil listrik yang ada untuk menyusun bersama kurikulum sekolah menengah hingga perguruan tinggi. Penguasaan teknologi baterai menjadi faktor yang perlu diprioritaskan, mengingat indonesia memiliki sumber daya alam (SDA) bijih nikel terbesar di dunia yang notabene menjadi bahan utama baterai lithium, baterei untuk mobil listrik.

Peluang Indonesia menjadi produsen baterei mobil listrik terbesar didunia terbuka sangat luas. Peluang ini perlu dijadikan acuan untuk mengembangkan kurikulum teknologi baterei dan mobil listrik di sekolah dan perguruan tinggi. Industri mobil listrik akan berkembang di Indonesia bila SDA (Sumber daya Alam) bahan baterei mobil listrik yang berlimpah didukung oleh SDM lokal yang siap mengembangkan industri mobil listrik, sehingga akan “link and mach”.

Menurut Dr Wirawan Sumbodo MT yang pernah belajar production and control technology di Jerman tersebut mengamati selama ini pembelajaran teknologi mobil listrik belum secara spesifik ada di sekolah menengah kejuruan (SMK).

“Pembelajaran mobil listrik masih menjadi bagian pembelajaran bidang keahlian tertentu di SMK, seperti elektronika dan mekatronika, sehingga materi pembelajaran tentang teknologi mobil listrik masih perlu dikembangkan. Ini sangat berbeda kalau teknologi mobil listrik masuk di dalam kurikulum resmi di SMK dan perguruan tinggi” ujar Wirawan.

Minat pemerintah yang serius dalam mengembangkan mobil listrik sebagai proyek nasional, perlu ditopang oleh dunia pendidikan agar industri mobil listrik berkembang pesat. Perlu ada program studi khusus mobil listrik, baik di SMK maupun perguruan tinggi yang diberi fasilitas khusus oleh mitra industri dan pemerintah.

Pengembangan teknologi mobil listrik juga telah dikembangkan Unnes, dari mobil listrik untuk keperluan lomba mahasiswa hingga mobil listrik untuk angkutan massal. Beberapa kerjasama pengembangan mobil listrik telah dilakukan oleh Teknik Mesin Unnes,  di antaranya dengan industri bus listrik PT Mobil Anak Bangsa  (MAB) melalui program PKL, pertukaran tenaga ahli, dan lain lain. (sgi)

About Admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

x

Check Also

Mahasiswa Teknik Listrik Industri Sekolah Vokasi  Undip  Ikuti Pelatihan dan Sertifikasi Kompetensi Instalasi Tenaga Listrik

  SEMARANG (kampussemarang.com)- Mahasiswa Teknik Listrik Industri dari Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro (SV Undip) aktif ...