Nicolaus Kristanto, Mahasiswa Difabel Unika Berprestasi di Fotografi

 

ket foto:Nico (Foto Dok)

 

SEMARANG (kampussemarang.com)- Menjadi tunarungu sejak lahir tidak membuat Nico putus asa. Nicolaus Kristanto yang berasal dari Pekalongan yang biasa dipanggil Nico ini merupakan calon wisudawan Program Studi Desain Komunikasi Visual Unika Soegijapranata angkatan 2012 pada wisuda periode I tahun  2017. Saat ini Nico tengah menjalani usaha sebagai freelance photographer bidang fashion, candid, dan  pre-wedding.

Awalnya, Nico menjalani masa Taman Kanak-Kanak selama 2 tahun ditambah 8 tahun masa Sekolah Dasar di SLB/B Don Bosco Wonosobo yang memang dikhususkan bagi anak-anak tunarungu. Akan tetapi, para guru SLB tersebut melihat kelebihan pada diri Nico dibanding anak-anak tunarungu lainnya sehingga ia pun disarankan untuk meneruskan pendidikan menengah di sekolah umum. Ia pun akhirnya meneruskan pendidikannya di SMP Pius Pekalongan pada tahun 2006.

Di balik kekurangan yang ia miliki, Nico tidak pernah memiliki rasa penyesalan karena ia percaya segalanya telah direncanakan oleh Tuhan. Sejak masuk di sekolah umum tentunya Nico merasa takut akan kekurangan yang ia miliki jadi penghalang. Selain itu, ketakutannya pun semakin menjadi tatkala ia banyak mendengar kisah anak-anak tunarungu yang sebelumnya telah mencicipi dunia pendidikan umum. Akan tetapi, semua anggapan itu pun berbalik dari faktanya dimana Nico justru disambut baik di lingkungan pendidikan umum baik saat berada di SMP Pius Pekalongan maupun saat di SMA Santo Bernardus Pekalongan.

Selain itu, walaupun rasa minder masih ada di dalam dirinya, hal ini tidak menyurutkan semangat Nico untuk terus melanjutkan impiannya untuk belajar di sekolah umum karena ia yakin dengan kepercayaannya kepada Tuhan dan dukungan dari orangtua sangat memacunya untuk belajar lebih. Selain itu, fakta yag ada selama ini bahwa kaum difabel seperti dirinya sering dinomorduakan membuatnya termotivasi untuk lebih banyak belajar.

Ingin Menjadi Fotografer di Negeri Sakura

Nico yang praktis hanya bisa mengandalkan kemampuan penglihatannya sebagai suatu kelebihan membawanya untuk menekuni hobi menggambar, membuat sesuatu, dan mengambil foto. Untuk itulah, Nico akhirnya memilih jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV) Unika Soegijapranata Semarang sebagai program pendidikan yang ia tekuni. Pada masa awal memasuki dunia kuliah, Nico diliputi rasa minder  dan bingung mengenai proses adaptasi yang ia lakukan di Unika. Namun, keadaan memang memaksa Nico untuk berani hidup mandiri di tengah keterbatasannya. Untuk itu, semasa kuliah Nico mencoba menempatkan dirinya sebagai orang yang banyak berbagi cerita dan mendengarkan cerita dari teman-temannya. Kegiatan-kegiatan seperti inilah yang menurut Nico merupakan sumber kebahagiaannya. Selain itu, para dosen juga berusaha mengerti apa yang Nico sampaikan. Meskipun tunarungu, Nico merasa ia bukan tunawicara sehingga selanjutnya ia pun cukup merasa percaya diri untuk berbicara pada orang lain.

Dalam profesinya saat ini sebagai fotografer, sejatinya profesi tersebut terinspirasi dari hobinya dalam bidang fotografi. Keinginannya pun bertambah kuat selepas mengikuti magang di salah satu perusahaan fotografi saat semester 6. Dari pengalaman yang ia peroleh selama mengikuti program magang tersebut, tercetuslah keinginan untuk memiliki usaha fotografi sendiri. Untuk selanjutnya, Nico memiliki cita-cita dalam bidang fotografi yang ia geluti dimana cita-cita tersebut adalah bekerja sebagai fotografer di Negeri Sakura. Negeri Sakura dipilih karena menurutnya Negeri Sakura banyak tempat yang akan membawa Nico ke dalam dunia sunyinya yang menenangkannya setelah banyak usaha yang telah ia lakukan saat ini.

Mengenai kaum difabel lain yang tidak seberuntung dirinya, Nico berharap agar mereka mendapat perlakuan yang setara dan layak seperti anak normal karena menurut Nico di mata Tuhan semua memiliki kedudukan yang sama. Selain itu, Nico juga selalu menekankan prinsip rendah hati atas segala nasib baik yang ia jalan dan sehebat apapun orang, baik hebat dalam materi dan hasil karya. Memang patut dikagumi, karena bisa dilihat bagaimana usaha mereka dalam berjuang dan bekerja keras. Namun semua tetap sama di mata Tuhan. (ks01)

About Admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

x

Check Also

Lebih Dekat Mengenal Campak dan Rubella

  OPINI Oleh:  Fariza Indana Zulfa (mahasiswi S1 Kebidanan Fak Kedokteran Unissula)   SEMARANG (kampussemarang.com)- ...