Untuk Produk Pertanian : Undip Ciptakan Alat Penyimpanan Berteknologi Ozon

Dr Muhammad Nur DEA (kanan) dan Dekan FSM Prof Widowati (kiri) saat memperagakan cara kerja alat penyimpanan dengan memasukkan tomat (foto Dok)

SEMARANG (kampussemarang.com)- Center For Plasma Research Fakultas Sains dan Matematika Universitas Diponegoro (FSM Undip) dan PT Dipo Technologi selama tahun 2016 telah melakukan sejumlah penelitian menciptakan alat yang sangat berguna bagi petani dan pedagang hasil-hasil pertanian (buah dan sayur). Tim ini akhirnya berhasil menciptakan Generator Ozon untuk penyimpanan produk pertanian dari pembusukan.

“Salah satu kendala yang dihadapi para petani produk-produk pertanian (sayur dan buah) seperti cabe, tomat, wortel, dan lain-lain menyangkut cepat busuknya produk tersebut. Seperti cabe misalnya,  bertahan tidak busuk hanya beberapa hari saja. Sehingga para petani atau pedagang akan mengalami kerugian besar bila  dagangan tidak cepat habis karena akan ada yang busuk. Ini juga bisa terjadi pada semua jenis produk pertanian lainnya. Sehingga perlu alat atau teknologi penyimpanan agar produk tetap segar dan kualitas tetap terjaga dalam jangka relatif lama hingga ke konsumen” ujar Dr Muhammad Nur DEA dari FSM Undip sebagai pengagas produk, Dekan FSM Prof Dr Widowati MSi dan Direktur Dipo Technologi Ridwan kepada pers di kampus Undip akhir tahun 2016.

Menurut Dr Muhammad Nur DEA, sistem kerja alat ini dengan cara pencucian produk menggunakan air berozon dilanjutkan penirisan dengan udara berozon. Hasil proses ini bisa menghilangkan berbagai bentuk jamur, bakteri, dan pestisida yang sebelumnya menempel di produk pertanian tersebut. Kemudian produk pertanian disimpan di cold storage yang bisa menjadikan produk pertanian bertahan sampai 3 bulan dari busuk.

“Penelitian ini Hibah Program Pengembangan Teknologi Industri (PPTI) tahun 2016 dari Kemenristekdikti. Sistem ini terdiri dari generator ozon, pelarutan ozon ke dalam air, konveyor dan sistem penyemprotan air berozon dan pengeringan produk hotikultura serta tempat penyimpanan berupa cold storage. Hasil pengujian juga menunjukkan cabai yang telah mendapatkan perlakuan dalam sistem ozonisasi dan penyimpanan dapat terjaga kualitasnya dalam waktu yang lama, lebih dari tiga bulan” ujar Dr Muhammad Nur DEA.

Alat penyimpanan yang diharapkan menjadi produk unggulan yang dihasilkan Undip ini diserahkan secara simbolis oleh Rektor Undip yang diwakili oleh Wakil Rektor  Bidang Riset dan Inovasi  Prof Dr Ir Ambariyanto MSc  kepada Gubernur Jawa Tengah yang diwakili Kepala Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah Ir Whitono MSi di Gedung Laboratorium Terpadu Undip belum lama ini.

Sistem atau alat ozonisasi produk dan penyimpanan dalam cold storage ini sesuai aturan Hibah Kemristekdikti akan disumbangkan pada kelompok tani yang membutuhkan yaitu Asosiasi Kelompok Tani Aspakusa Makmur Desa Teras kecamatan Teras Kabupaten Boyolali. Selain itu Undip bersama Dipo Technologi mematenkannya serta sedang mencari kerjasama dengan industri untuk pembuatan alat ini secara massal karena sebagai satu-satunya yang ada di Asean.

Lebih lanjut Muhammad Nur yakin alat temuan dirinya bersama tim peneliti Undip ini bisa sangat membantu mengatasi persoalan pembusukan yang cepat dari produk pertanian yang sering dihadapi petani maupun pedagan. Untuk sementara alat yang dibuat memang masih untuk kapasitas besar sehingga cocok untuk kelompok atau asosiasi para petani atau usaha pertanian yang lumayan besar. Namun ke depannya, dengan bekerjasama dengan industri dan dibuat massal akan menekan harga produksi serta akan menciptakan versi portable yang jauh lebih kecil ukurannya sehingga bisa dipakai oleh seorang petani atau kelompok kecil petani. (otnay/ks-01)

About Admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

x

Check Also

Dosen UNISBANK Dampingi Siswa Raih Medali Perak Kompetisi Internasional INFOMATRIX 2017

  SEMARANG (kampussemarang.com)- Kompetisi bergengsi tingkat dunia, International Informatics Project Competition (INFOMATRIX) 2017  digelar  27 ...