Meriah Pawai Ogoh-ogoh dan Karnaval Seni Budaya Lintas Agama di Semarang

ket foto: Wakil Walikota Semarang saat melepas semua peserta pawai dan karnaval (Foto Dok)

 

SEMARANG (kampussemarang.com)- Tak kurang dari seribu orang dari berbagai kelompok seni, kelompok masyarakat, kelompok agama dan berbagai komunitas yang ada di Kota Semarang dan sekitarnya meramaikan Pawai Ogoh-ogoh dan Karnaval Seni Budaya Lintas Agama yang dilaksanakan Ahad sore (02/04/2017). Karnaval dimulai dari Nol Kilometer Kota Semarang (depan Kantor Pos Besar Johar) sampai finish di Balaikota Semarang.

Masyarakat kota Semarang   sangat antusias menyaksikan karnaval yang dilaksanakan siang sampai petang hari. Sesampainya finish di Balaikota, rangkaian acara pawai dan karnaval ditutup dengan pertunjukan pagelaran tari Arjuna Wiwaha. Wakil Walikota Semarang Ir Hj Hevearita Gunaryanti Rahayu memberi sambutan dan memberangkan karnaval yang sudah kelima kalinya diadakan di kota Semarang.

“Pak Nengah dari Parisada Hindu Dharma Indonesia menyatakan pawai ogoh-ogoh dan karnaval seni budaya lintas agama di kta Semarang tahun ini sudah kelima kalinya. Ini menandakan ritual pawai ogoh-ogoh bukan hanya milik umat Hindu Semarang tetapi sudah menjadi milik warga Semarang karena mendapat dukungan dari semua kalangan di kota ini. Kami berharap ke depan bisa dijadikan agenda tahunan even pariwisata oleh Kementrian Pariwisata RI, ini hadir pula Ibu Amelia Ahmad S.Sos dari Kementrian Pariwisata RI” ujar Wakil Walikota.

Lebih lanjut menurut Hevearita Gunaryanti Rahayu, seluruh peristiwa budaya di kota Semarang selalu kondusif dan menjadi bahan  gelaran kebhinekaan tunggal ika sertaa menunjukkan kerukukan umat beragama di Semarang . Lintas  agama bisa disatukan dalam seni budaya luar biasa kondusif dan dikolaborasi dengan pawai ogoh-ogoh sehingga bisa dijadikan kota dan propinsi lain kalau Semarang sangat mendukung toleransi agama bagi masyarakatnya.

“Ogoh-ogoh dimaknai untuk menghilangkan ego dan nafsu negative dalam kehidupan bermasyarakat. Seperti disampaikan Gandhi, ada 7 dosa sosial bila nafsu lebih dominan yaitu adanya politik tanpa prinsip, Kekayaan tanpa kerja, Kenikmatan tanpa nurani, pengetahuan tanpa karakter, perdagangan tanpa  moralitas, ilmu tanpa kemanusiaan, dan ibadah tanpa pengorbanan” ujar Wakil Walikota.

Terkaita dengan kunjungan wisatawan, Wakil Walikota menyampaikan perlunya karnaval harus sering digelar untuk bisa mendongkrak kunjungan wisatawan. Jumlah wisatawan nusantara ke kota Semarang dari tahun 2011 sebanyak  2.073.000 dan tahun 2016 meninkat 4.582.000. Untuk wisman, tahun 2011 sebanyak 27.000 dan tahun 2016 meningkat jadi 101.000. Karnaval dan festival dengan dukungan partisipasi masyarakat bisa meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara ke Semarang.

Sejumlah kelompok masyarakat, agama, dan komunitas yang ikut pawai ogoh-ogoh di antaranya Sanggar Tari Saraswati, Duta Seni Vikep Katedral, Yayasan Panti Asuhan Katolik, Duta Seni Kuncup Melati, Duta Seni GPIB Immanuel (Gereja Blendug), Duta Seni Kelompok Penghayat Keperc MLKI, Duta Tari Arjuna Wiwaha, Gunungan Hasil Bumi Desa Kalirejo Kendal, Akpol, Komunitas Semarangker, Santika Dharma Universitas Ngudi Waluyo Ungaran, Duta Seni Barongsai Matakin, Asram Narayana, Kesenian Kuda Lumping Kridosari Budoyo Patean Kendal, Baleganjur Semarang Hebat, Ogoh-ogoh Sahyang Gana, Ogoh-ogoh SD Pasraman Bramawidya, ogoh ogoh Narasimha Barakuda Yogya, ogoh-ogoh PAUD Dewi Srikandi, Duta Asram Narayam Smerti Yogya, dan Duta seni Oak Tree Hotel. (Ks01)

                           Ket foto: salah satu ogoh-ogoh yang ikut pawai foto dok)

 

About Admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

x

Check Also

Mahasiswa Teknik Listrik Industri Sekolah Vokasi  Undip  Ikuti Pelatihan dan Sertifikasi Kompetensi Instalasi Tenaga Listrik

  SEMARANG (kampussemarang.com)- Mahasiswa Teknik Listrik Industri dari Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro (SV Undip) aktif ...